Ini adalah artikel ketiga dan terakhir dari seluruh rangkaian Secara
umum, keterampilan ini disebut dengan Self-Hypnosis. Mempraktekkan
Self-Hypnosis memiliki berbagai tantangan yang seringkali membuat para
praktisi tidak maksimal dalam melakukannya.
Silakan baca artikel pertama di sini!
artikel ketiga ini, saya ingin membahas masalah yang paling sering terjadi, yaitu: “Tidak mendapatkan Hasil yang Signifikan”. Yah, banyak yang bertanya, “Coach, setelah saya praktekkan kok tidak terjadi apa-apa ya?” atau, “Pak, Kok rasanya tidak ada perbedaan ya..?”
Nah, mengapa hal ini bisa terjadi? dan Bagaimana mengatasinya? Mari kita bahas di artikel ini ya..
Mengapa Tidak Ada Hasil?
1. Akar Masalah Tidak Terselesaikan dengan Baik. Salah satu cara melakukan terapi adalah dengan mencari akar masalah (root cause), apalagi jika masalah tersebut berhubungan dengan situasi yang terjadi di masa lalu. Nah, sering sekali saat melakukan self-hypnosis, khususnya bagi yang baru belajar, kesulitan untuk mengetahui akar masalahnya. Sehingga saat memberikan sugesti tidak berjalan efektif karena sugestinya tidak menyelesaikan akar masalahnya.
2. Outcome tidak Jelas. Saat kita melakukan self-hypnosis, sebenarnya kita harus memiliki gambaran yang jelas hasil akhir yang kita inginkan, sering sekali praktisi yang kesulitan memvisualisasikan gambaran hasil yang sebenarnya diinginkan. Misalnya, sugesti agar bisa kaya. Nah, kayanya itu seperti apa persisnya? indikatornya bagaimana? apakah memiliki duit dengan nominal tertentu? atau punya mobil tertentu atau bagaimana? Pikiran Bawah Sadar pada dasarnya bekerja merealisasikan apa yang kita inginkan, namun kalau yang kita inginkan saja tidak jelas, yah Pikiran Bawah Sadar tidak akan bekerja optimal.
3. Pencapaian Outcome bukan dalam Kontrol.
Dalam Self-Hypnosis, hal yang penting kita sugestikan adalah sesuatu yang masih dalam kontrol kita. Sebaliknya jika outcome atau target yang diinginkan di luar kontrol kita, maka self-hypnosis menjadi percuma. Contoh: Outcomenya adalah agar Anak saya ranking 1 di sekolah. Ini adalah contoh outcome yang di luar kontrol. Why? karena yang menentukan dia ranking 1 adalah usaha anak kita sendiri, dan termasuk usaha teman-teman di sekolahnya. Mau kita sugesti berulang kali, tapi anak kita tidak mau belajar yah percuma.
4. Strategi Terapi (Terapetik). Ini sama seperti pembahasan di artikel sebelumnya (Part-2). Jika Anda tahu outcomenya, dan tahu akar masalahnya, tetapi, anda tidak tahu bagaimana cara untuk menyelesaikannya, maka hasilnya juga tidak akan efektif. Logikanya, anda tahu saat ini anda butuh ke kota bandung, Anda juga tahu saat ini anda berada di jakarta. Namun anda tidak tahu bagaimana caranya agar kita bisa mencapai bandung. Apakah Anda bisa mencapai kota bandung? tentu saja tidak. Dalam konteks self-hypnosis, lebih kompleks lagi. Anda mengalami Anxiety (kecemasan berlebih), dan anda ingin hidup lebih tenang (damai), tetapi anda tidak tahu sugesti-sugesti seperti apa yang harus diucapkan atau dilakukan? Yah hasilnya pasti tidak maksimal.
Solusi yang bisa saya sarankan adalah:
1. Miliki seorang Mentor.
Salah satu kesulitan yang sering terjadi adalah kita melakukan self-hypnosis hanya berasal dari pembelajaran mandiri, atau otodidak, seperti dari internet dan dari buku. Pada dasarnya hipnoterapi adalah keterampilan yang dimiliki melalui sebuah training dan pelatihan yang memadai dengan standar yang diakui oleh Kemenkes. Jika di kelas saya, selalu diberikan konsultasi setelah Training Gratis Seumur Hidup. Jadi ketika nantinya peserta kesulitan dalam mempraktekkan hipnosis termasuk self-hypnosis, maka saya akan membantu agar peserta dapat melakukan self-hypnosis dengan baik dan benar. Anda juga bisa mengikuti training hipnoterapi bersama saya secara online, lihat di sini! ataupun belajar secara langsung, lihat di sini!
2. Pastikan Outcome berada dalam kontrol Anda. Fokus kepada apa yang bisa anda ubah atau perbaiki, bukan kepada hal yang harus terjadi pada sesuatu di luar anda atau yang harus dilakukan orang lain. Daripada anda mengatakan saya mau agar anak saya bisa ranking 1, lebih baik anda membuat outcome, “bagaimana menjadi orangtua yang sabar terhadap anak.”
3. Perjelas Outcome Anda. Lakukan visualisasi terhadap apa yang anda impikan. Salah satu tips yang bisa anda lakukan adalah, bayangkan saja anda sudah mencapai outcome dan pada saat itu terjadi, lalu momen tersebut di videokan, dan apa saja yang terlihat?, suara-suara apa saja yang terdengar?, apa saja yang anda rasakan dan lakukan? silakan jawab sedetail-detailnya.
artikel bagian ketiga tentang Self-Hypnosis ini. Semoga bermanfaat dan silakan dibagikan agar pembelajaran ini bermanfaat untuk banyak orang.