Setelah pulang memberikan training NLP kemarin di hari pertama, saya mulai merasakan sinyal-sinyal di tubuh saya yang seolah-olah mengatakan, “Saya lagi kurang sehat, butuh istirahat.”
Bersikeras untuk tidak mau menerima, saya memberi sugesti ke tubuh bahwa, bersabarlah sehari lagi, karena besok masih ada hari kedua yang harus diisi dengan training lagi.
Istri langsung mengatakan, “Training besok dibatalin aja, diganti jadi hari lain..”
Saya bilang, “besok, ini pasti udah sembuh kok.. kasian peserta yang udah datang jauh-jauh untuk belajar.”
Tanpa meminta persetujuan akhir dari saya, istri meminta asisten dan partner pelatihan saya untuk mengatur agar menghubungi semua peserta tentang masalah penundaan jadwal ini.
Dalam hati muncul sebuah perasaan bersalah, “Kok lemah banget sih bisa sakit.” ;
Tidak lama lagi muncul suara, “Kalau kamu paksain, besok kamu bs collapse, semua pasti merasakan kerugian yang lebih besar lagi. Sudahlah. Kamu kan manusia, wajar kalau sakit.”
Akhirnya saya putuskan untuk menerima kondisi diri.
Besoknya, training ditunda dan saya bed rest selama seharian.. makan obat yang disarankan oleh ipar yang seorang dokter.
Saat sudah mulai enakan, saya mendapat kabar bahwa seluruh peserta tidak keberatan jika jadwal diundur.
Saya pun berkata kepada diri sendiri..
I’m sorry..
Forgive Me..
I love You..
Thank You..
Saya baru sadar bahwa saya terlalu lelah dan kurang istirahat dalam beberapa minggu terakhir..
Saya belajar bahwa hidup ini tidak sekedar mengendalikan tubuh dan pikiran..
tapi juga harus dapat mengerti dan memahami kebutuhan mereka.
©Rezky Daniel
– International Hypnotherapy Trainer by IACT-USA
– Professional Hipnoterapis terdaftar