Budi sedang asyik menonton sebuah acara hipnotis (atau hipnosis) di televisi dan sang subjek Hipnotis (atau suyet) dihipnotis untuk berjoget seketika mendengarkan sebuah lagu ataupun musik apapun. Lalu setelah “dibangunkan” ke “kondisi normal”, suyet tidak mengingat apapun yang terjadi saat proses hipnotis yang telah terjadi.
Tidak heran, setelah melihat tayangan diatas, Budi dan juga banyak masyarakat awam langsung menyimpulkan bahwa Hipnotis membuat orang lain menjadi tidak sadar atau tidak menyadari atas segala tindakan yang dilakukan saat proses hipnotis berlangsung. Hal ini juga membuat Hipnotis berkembang menjadi sebuah ilmu yang ada hubungannya dengan sihir atau mistis.
Mengapa bisa menyimpulkan seperti itu?
Jawabannya adalah karena TIDAK TAHU!
Yah, Benar sekali, pikiran manusia menganalisis sesuatu selalu berdasarkan apa yang dia tahu. Apa yang seseorang tahu ini berdasarkan dari “Bank Data” yang berada pada pikiran bawah sadar seseorang. Bank Data ini diisi dari pengalaman dan pengetahuan yang kita dapatkan dari berbagai sumber selama kita hidup, seperti orangtua, guru, internet, buku, media lainnya dan orang lain. Sebenarnya kita telah diberikan sebuah penyaringan informasi yang masuk ke dalam pikiran bawah sadar kita yang disebut dengan faktor kritis atau critcial area, sehingga hanya informasi-informasi tertentu saja yang dibolehkan masuk.
Kembali ke kasus Budi. Jika kita memperhatikan apa yang dialami Budi maupun kebanyakan masyarakat adalah sebelum menonton, sebenarnya mereka tidak memiliki “bekal pengetahuan” yang cukup mengenai hipnotis atau dalam bahasa lainnya, Bank Data orang tersebut belum memiliki data dan informasi yang valid, terstruktur, dan menyeluruh mengenai apa itu Hipnotis.
Ini menjadi sesuatu yang fatal apabila Budi (dan kebanyakan orang) mencoba melakukan analisis terhadap sesuatu yang sebenarnya dia tidak tahu atau belum pahami. Karena Budi, tidak dapat mendapatkan kesimpulan ilmiah yang baik dan benar, Yang terjadi adalah Budi membuat sebuah kesimpulan dan pemahaman bahwa “Tidak Mengingat” = “Tidak Sadar” = “Mistis / Sihir”. Berarti Hipnotis Itu Tidak Sadar dan Hipnotis itu ada kaitannya dengan unsur Mistis.
LUPA ITU ADALAH HAL BIASA
Maksudnya? Yah tentu saja saya tidak asal bicara. Lalu ada yang mencoba protes, “tapi kan ini terjadi dalam waktu singkat atau Lupa persis setelah melakukannya.”. Saya mengatakan bahwa lupa adalah hal yang biasa. Jujur saja, apakah Anda pernah lupa lokasi menaruh kunci padahal baru saja anda letakkan? atau Anda pernah mencari kacamata atau suatu benda, padahal anda sedang menggunakan benda tersebut.
Lalu mengapa Lupa itu bisa terjadi?
Simple-nya lupa dalam waktu cepat sangat bisa terjadi apabila adanya pengalihan fokus secara cepat. Saat kita Fokus pada satu hal, maka hal lain seolah-olah menjadi samar-samar, tidak jelas. Saat Fokus berubah dengan cepat dan tiba-tiba, maka kita akan fokus terhadap hal lain (berbeda) dan hal-hal selain itu akan terlihat samar-samar termasuk sesuatu yang baru saja kita fokuskan. Hal ini membuat kita menjadi lupa terhadap hal yang baru saja kita lakukan.
Sebagai Contoh,
Pernah tidak anda sedang asyik mengerjakan sesuatu (fokus), lalu tiba-tiba anda menerima sebuah telepon dari seseorang yang penting dan ngobrol panjang lebar di telepon, dan heran saja, setelah selesai bertelepon, anda menjadi tiba-tiba lupa pekerjaan anda terakhir sudah sampai mana, bahkan ada yang sampai TIDAK SADAR bahwa dia pernah mengerjakan suatu pekerjaan yang penting.
NB : Lupa yang dibahas di sini adalah Lupa yang ada kaitannya dengan Proses Hipnosis, berbeda konteks dengan lupa seperti amnesia, dll.
“TIDAK MENGINGAT” = “TIDAK SADAR”, Betulkah?
Apa sih arti kesadaran? dan Apa arti Ketidaksadaran?
Anda berjalan kaki, merasa sadar atau tidak? Yah rata-rata orang akan menjawab, “SADAR”.
Saya malah mengatakan bahwa lebih banyak tidak sadarnya. Lho? Mengapa Begitu? Coba sekarang perhatikan lagi, apabila kita mengatakan berjalan kaki, berarti kita akan mencoba MENYADARI prosesnya, “Siapa yang diantara anda yang SADAR pertama kali melangkah menggunakan kaki apa?”, lalu “Siapa yang diantara anda yang SADAR jika memilih untuk menyeret kaki atau menggunakan langkah panjang atau kecil saat melangkah?”, Kebanyakan pasti diantara kita tidak akan MENYADARI hal itu.
Saya dapat menyimpulkan sebenarnya anda TAHU sedang melakukan kegiatan “Jalan Kaki”, namun tidak “TIDAK SADAR” menggunakan kaki kiri atau kanan. Mengapa begitu? karena kita tidak Fokus kepada Detail Prosesnya, kita lebih Fokus kepada hal lain seperti “Menikmati” Jalan Kakinya, atau Fokus kepada Tujuan akhir dari kegiatan Jalan kaki kita, atau kalau sedang bermain gadget, kita fokus kepada “Gadeget” kita.
Begitu juga dengan Pertunjukan Hipnotis, sebenarnya seseorang tersebut TAHU bahwa telah melakukan sesuatu saat hipnotis, tapi bedanya orang tersebut lebih memilih untuk Fokus kepada menikmati suasana “rileksasi hipnosis” atau “trance” (kondisi hipnosis). Terlebih apabila diakhir sesi “routine” (baca: istilah untuk menyebut permainan hipnosis), si hipnotis meminta agar subjek melupakan apa yang telah terjadi dan/atau hanya mengingat bahwa dia baru saja mengingat aktivitas tidur yang sangat nyenyak (pengalihan fokus).
SEBENARNYA BISA INGAT JUGA KOK..
Apabila Subjek Hipnotis langsung berubah fokus dari nyaman “trance” menjadi fokus terhadap kondisi normal saat bangun, itu juga dapat dikatakan si subjek telah melakukan pengalihan fokus, konsekuensinya subjek akan cenderung melupakan apa yang telah terjadi. Tetapi apabila Klien tetap bisa menjaga fokusnya terhadap kondisi hipnotic, maka Klien tetap bisa mengingat apa yang telah terjadi (fokus tidak teralihkan).
Hal ini juga dapat menjelaskan bahwa saat sesi hipnoterapi (bukan routine), klien justru akan lebih sering mengingat dan menyadari sepenuhnya detail dari keseluruhan proses hipnosis, karena sepanjang sesi hipnoterapi adalah proses pemberian edukasi kepada pikiran bawah sadar, dan hal ini penting untuk subjek atau klien untuk memahami proses pembelajaran tersebut (fokusnya malah kepada proses hipnoterapi tersebut).
Hal ini juga dapat menjelaskan bahwa saat sesi hipnoterapi (bukan routine), klien justru akan lebih sering mengingat dan menyadari sepenuhnya detail dari keseluruhan proses hipnosis, karena sepanjang sesi hipnoterapi adalah proses pemberian edukasi kepada pikiran bawah sadar, dan hal ini penting untuk subjek atau klien untuk memahami proses pembelajaran tersebut (fokusnya malah kepada proses hipnoterapi tersebut).
Pernah bermimpi?
Pasti pernah kan? tapi saat bangun tidak semua orang dapat mengingat mimpi kan? kebanyakan orang akan tahu bahwa saat tidur dia telah bermimpi namun, dia lupa akan mimpinya. Tentu saja saat bermimpi orang tersebut menyadari melakukan sesuatu saat bermimpi, namun karena kondisi trance yang membuat seseorang tersebut sulit membedakan antara imajinasi maupun kenyataan, maka orang tersebut saat melakukan sesuatu pada mimpi, dia merasakan seperti melakukannya dengan nyata.
Tapi kalo ternyata dia ingat dengan jelas mimpinya, apakah bisa disimpulkan tadi malam dia tidak bermimpi?
Tentu saja tidak.. Tetap saja Proses mimpi telah terjadi.
Berarti kalau seseorang mengingat proses Hipnotis yang telah terjadi, apakah bisa disimpulkan bahwa dia tidak memasuki kondisi hipnotis?
Tentu saja tidak.
NB : Mimpi sendiri, jika diukur gelombang otaknya, maka akan didapatkan bahwa orang tersebut akan dominan di gelombang tetha, dan mimpi juga merupakan salah satu dari sekian banyak kondisi “trance”.
Pelajari Hipnotis untuk Kesuksesan Anda
Semoga Bermanfaat!
Rezky Daniel
– International Certified Hypnotherapist
– Founder Smart Hypnotist Center
Ingin Mengundang Beliau ke Instansi Anda? ataupun ingin mendapatkan Informasi Jadwal Pelatihan Hipnoterapi, NLP dan Coaching bersama Beliau? Silakan Hubungi: 0812-8446-0494 atau 0896-7370-0228